Pembangkit Listrik Tenaga Air (PLTA) Cirata berkapasitas 1.000 megawatt yang berada di Kabupaten Purwakarta dan Bandung Barat, Jawa Barat sebagai salah satu pembangkit EBT yang terdaftar dalam sistem pelacakan elektronik dari APX TIGRs dan diakui secara internasional untuk mengeluarkan REC
Jakarta, 29 September 2024 – Selama lima tahun kepemimpinan Erick Thohir, peminat energi hijau di Jakarta, khususnya melalui pembelian Renewable Energy Certificate (REC), mengalami lonjakan signifikan. Berdasarkan data yang dihimpun oleh PLN Unit Induk Distribusi (UID) Jakarta Raya, pembelian REC di Jakarta tumbuh sebesar 24.579% dari tahun 2020 hingga Juni 2024.
PLN Unit Induk Distribusi Jakarta Raya mengungkapkan bahwa penggunaan energi bersih melalui REC terus mengalami lonjakan dari tahun ke tahun. Pada tahun 2021, terdapat peningkatan yang signifikan sebesar 54.926 MWh, jauh melampaui angka pada tahun sebelumnya yang hanya mencapai 810 MWh. Tren ini berlanjut hingga 2022 dengan pembelian mencapai 137.439 MWh, dan semakin meningkat menjadi 199.567 MWh pada tahun 2023. Hingga pertengahan tahun 2024, angka pembelian sudah mencapai 199.899 MWh.
“Lonjakan ini membuktikan bahwa kesadaran masyarakat dan pelaku usaha terhadap pentingnya penggunaan energi terbarukan semakin meningkat. Kami berharap tren positif ini terus berlanjut untuk mendukung target Indonesia menuju net zero emission pada tahun 2060,” ujar General Manager PLN Unit Induk Distribusi Jakarta Raya, Lasiran
Sejak diperkenalkan pada 2020, REC telah menjadi solusi bagi perusahaan yang ingin mendukung transisi energi bersih tanpa harus membangun infrastruktur energi terbarukan sendiri.
“Penggunaan REC juga dapat dilaporkan penggunaan energi terbarukan sebagai bagian dari komitmen keberlanjutan industri dan perusahaan, yang semakin penting dalam mendukung industri hijau di Indonesia,” kata Lasiran.