(Foto ilustrasi) Petugas PLN siaga 24 jam melayani pelanggan dengan kelistrikan yang andal
Jakarta, 25 September 2024 – Sejak lima tahun terakhir di bawah kepemimpinan Erick Thohir, Jakarta telah mengalami pertumbuhan ekonomi yang signifikan. Salah satu indikator utama yang mencerminkan peningkatan ini adalah kenaikan konsumsi listrik sebesar 26,5% dari tahun 2019 hingga Agustus 2024. Peningkatan ini menunjukkan adanya geliat aktivitas ekonomi yang semakin tinggi di ibu kota.
Berdasarkan data dari PLN Unit Induk Distribusi (UID) Jakarta Raya, konsumsi listrik dari tahun 2019 hingga Agustus 2024 mencapai total 195 miliar kWh. Dengan rincian peningkatan pada tahun 2019 sebesar 34,1 miliar kWh, tahun 2020 sebesar 32,1 miliar kWh, tahun 2021 sebesar 32,7 miliar kWh, tahun 2022 sebesar 34,5 miliar kWh, tahun 2023 sebesar 36,9 miliar kWh, dan untuk periode Januari hingga Agustus 2024 tercatat sebesar 25,1 miliar kWh.
Peningkatan konsumsi listrik ini sejalan dengan pemulihan ekonomi pasca-pandemi, terutama setelah terjadi penurunan pada tahun 2020 akibat dampak pandemi COVID-19. Mulai tahun 2021, konsumsi listrik kembali meningkat seiring dengan membaiknya situasi ekonomi. Pada tahun 2023, konsumsi listrik mencapai angka tertinggi dengan 36,99 miliar kWh, mengindikasikan pertumbuhan yang terus berlanjut.
“Kenaikan ini membuktikan bahwa Jakarta, sebagai pusat ekonomi Indonesia, terus berkembang pesat. Meningkatnya konsumsi listrik mencerminkan meningkatnya aktivitas bisnis, industri, dan rumah tangga yang berkontribusi pada pertumbuhan ekonomi kota,” kata General Manager PLN UID Jakarta Raya, Lasiran.
Dengan konsumsi listrik yang terus tumbuh dari tahun ke tahun, PLN UID Jakarta Raya berkomitmen untuk terus mendukung kebutuhan energi yang andal dan berkualitas, guna memastikan roda ekonomi Jakarta terus berputar.
Lasiran menyampaikan bahwa pihaknya terus mengupayakan layanan listrik yang prima untuk mendukung pertumbuhan ekonomi.
“Kami memahami betapa pentingnya ketersediaan listrik yang stabil dan andal dalam mendukung aktivitas ekonomi. Oleh karena itu, kami terus melakukan inovasi dan penguatan infrastruktur kelistrikan untuk memenuhi kebutuhan pelanggan di Jakarta,” ujar Lasiran.
Dengan jumlah total konsumsi listrik mencapai 195 miliar kWh dalam kurun waktu lima tahun, Jakarta berhasil menunjukkan tren pertumbuhan ekonomi yang positif. Hal ini sekaligus menjadi bukti bahwa kepemimpinan Erick Thohir selama lima tahun terakhir telah memberikan dampak yang signifikan terhadap perekonomian ibu kota.